Rekrutmen Dosen ASN Harus Sesuai Kebutuhan
Anggota Komisi X DPR RI Ayub Khan Foto : Sofyan/mr
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Provinsi Riau mendapat aspirasi mengenai minimnya dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditugaskan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Anggota Komisi X DPR RI Ayub Khan menilai, pemerintah harus segera merekrut tenaga dosen untuk memenuhi jumlah dosen yang dibutuhkan PTS. Menurutnya, rekrutmen CPNS untuk formasi dosen beberapa waktu lalu belum memenuhi kebutuhan.
“Masih banyak kebutuhan dosen, harus diadakan kembali rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan dosen,” kata Ayub usai pertemuan Tim Kunspek Komisi X DPR RI dengan Rektor Universitas Riau (UNRI), Direktur Politeknik Negeri Bengkalis, Rektor Universitas Islam Riau (UIR), Rektor Universitas Lancang Kuning (UNILAK), Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Kepala LLDikti Wilayah X, dan Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti di Rektorat Kampus UNRI, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (16/5/2019).
Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan, jangan sampai dilaksanakan rekrutmen dosen ASN, namun belum memenuhi kebutuhan. Pasalnya, jika kebutuhan dosen itu tak dipenuhi, dikhawatirkan akan berpengaruh pada mutu perguruan tinggi. “Mutu perguruan tinggi harus diperhatikan. Karena PTS juga memiliki misi untuk meningkatkan pendidikan Indonesia. Pemerintah harus segera memenuhi kebutuhan dosen dengan merekrut tenaga pendidikan,” tandas legislator dapil Jawa Timur IV itu.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah (F-PKS) mengakui kekurangan dosen ASN bukan hanya terjadi di Riau, namun juga terjadi di perguruan tinggi seluruh Indonesia. Pihaknya pun pernah meminta kepada Kemenristekdikti untuk menempatkan dosen-dosen ASN di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) luar Pulau Jawa. Namun di sisi lain PTS juga membutuhkan dosen ASN.
“Logika menurut pemerintah, (ketika mendirikan) PTS sudah siap untuk dosennya. Tapi untuk meningkatkan kualitas juga perlu ada dosen ASN diposisikan di sana. Tapi di sisi lain, dosen ASN juga masih kurang. Jadi memang keseimbangan itu yang perlu diperhatikan. Setidaknya dosen-dosen ASN yang ditugaskan di PTS menjadi pemicu untuk mendorong, sehingga mereka bisa membangun sistem di PTS,” tandas politisi dapil Jawa Barat I itu. (sf)